Aku
berada di kota buruh. Dimana malam dan siang adalah bekerja. Yang ada disini kebanyakan
pendatang. Datang untuk makan. bahkan ada yang datang jualan makan, hanya untuk
makan.
Malam
itu, aku keluar kontrakan, hanya mencari keramaian. Untuk menghilangkan sepi
dengan keadaan.menyusuri setiap jalan. Hanya untuk menghapus kenangan.
Aku
berhenti dibawah rangkaian besi penopang kabel penghantar arus listrik. Namun
sepi hati tak terusik. Hati ini terus berbisik. Aku berada ditengah lalu
lintas. Antara jalur kanan dan kiri. Aku tak sendiri. Masih ada sejuta pahit
yang mengendap dalam kopi.